“Sayembara Pembuatan Poster Ucapan Hari Ulang Tahun Lombain.yuk yang ke-21”
Tulis judul pamflet yang tersebar di laman media sosial. Informasi tersebut dibaca oleh salah seorang warganet bernama Farihun. Melihat judul yang disampaikan, ia tertarik untuk membaca syarat dan ketentuan dalam sayembara tersebut. Namun, seketika raut wajahnya berubah dan berkata..
“Gimana sih, kok numpuk begini tulisannya. Elemennya juga berantakan. Saya kan jadi bingung bacanya,” ujarnya kesal.
Adik perempuannya yang sedang menyuguhkannya teh manis hangat lengkap dengan cookies coklat, tersenyum melihat tingkah abangnya. Ia pun bertanya,
“Abang kenapa sih? Masih pagi loh, jangan emosi ah. Minum dulu nih teh nya, nanti keburu dingin,”
“Ini loh, abang sebel liat pamfletnya. Masa nggak tersusun gitu. Pasti mereka nggak menerapkan layout desain deh,”
“Layout desain? Emang desain ada layoutnya ya, bang?”
“Ada dong, LAYOUT DESAIN itu penataan elemen-elemen desain yang berkaitan dengan sebuah bidang sehingga membentuk susunan artistik. Asumsi ini dinyatakan oleh Govin Amborse dan Paul Harris pada tahun 2005 loh,” tutur Farihun.
“Oh jadi elemen-elemen seperti ini harusnya disusun ya, bang. Lalu, elemen apa aja sih yang biasa disusun dalam layout desain?” tanya adik Farihun sembari melihat elemen yang menumpuk dalam pamflet.
“Biasanya sih elemen-elemen yang disusun dalam layout itu, seperti elemen teks, elemen visual, dan elemen lainnya. Lalu, elemen tadi ditampilkan dalam sebuah desain supaya informasinya lebih komunikatif dan lebih memudahkan pembaca,”
“Tapi, kalau nggak pakai layout gimana, bang?”
“Kalau tidak menerapkan layout desain hasilnya seperti pamflet ini. Sejatinya layout sering kali disebut sebagai Manajemen Bentuk dan Bidang. Untuk itu, desain yang baik harus memiliki layout yang terpadu,” ucap Farihun sambil menyeruput teh hangat.
“Oh.. pantas saja pamflet ini terlihat menumpuk sekali. Adik juga bingung membacanya bang. Kurang menarik juga,”
“Nah, maka dari itu. Tadinya abang mau ikutan sayembara ini, tapi abang bingung sama informasinya. Seandainya saja mereka menerapkan PRINSIP LAYOUT, pasti terlihat lebih menarik.”
“Prinsip layout?” ujar adik dalam hati. “Abang, Prinsip layout itu kaya apa sih, bang?” tanyanya penasaran.
“Sebenarnya tidak ada aturan yang gimana-gimana sih, tapi ada beberapa hal yang perlu diperhatikan supaya penerapan komposisi elemen-elemen layout sesuai dengan prinsip layout. Prinsip layout itu ada empat, diantaranya ada sequence (urutan), emphasis (penekanan), balance (keseimbangan), dan unity (kesatuan).”
Adik pun mengangguk-angguk. Namun, dalam hatinya ia masih penasaran dengan bagaimana cara kerja prinsip tersebut dalam layout desain.
“Lalu, jika prinsip tadi diterapkan. Apa yang akan terjadi, bang?”
Abang tertawa, gemas melihat raut wajah adiknya yang semakin ingin tahu mengenai layout desain.
“Jadi ironman.. ha.. ha.. ha.. Canda .. iron,” kata Farih sambil mengacak-acak rambut adiknya. Adik terlihat kesal dengan perlakuan abangnya. Abang pun membenarkan posisi duduknya dan menjelaskan kepada adik.
“Jadi gini, PERTAMA dalam prinsip sequence desainer harus menyusun layout berdasarkan urutan prioritas. Maka, si pembaca akan diarahkan kepada informasi yang paling penting hingga kurang penting. KEDUA, dalam prinsip emphasis desainer harus menekankan bagian tertentu supaya pembaca fokus pada bagian yang dituju. SELANJUTNYA, ada prinsip balance, maka desainer perlu mengatur keseimbangan elemen layout. Baik itu secara simetris atau asimetris. Apabila secara asimetris, desainer harus memastikan bahwa desain memberikan kesan yang tidak kaku atau santai. Dan yang TERAKHIR, adalah prinsip unity. Prinsip ini menciptakan kesatuan pada seluruh desain. Elemen yang digunakan pun harus saling berkaitan dan tersusun secara tepat. Begitu, dik.” jelas Abang sambil memakan cookies coklat buatan adik.
“Oh,, begitu. Pandai juga abangku ini. Paham betul dengan materi kuliahmu, bang. Tidak sia-sia lah aku buatkan abang teh manis hangat dengan cookies coklat setiap harinya.” ujar adik bangga sambil tersenyum.
“Alhamdulillah, materi kuliah bisa abang bagikan kepada adik. Walaupun, adik belum menduduki bangku kuliah.”
“Adik sekarang sedikit tertarik mengenai desain, bang.”
“Adik tertarik? Mau belajar?”
“Mau, abang.”
“Adik kunjungi saja laman website Lombadesain.id. di sana banyak sekali informasi mengenai desain. Selain itu, ada pula informasi lombanya.”
“Wah, adik mau coba deh. Jadi, selain adik dapat ilmunya, adik juga bisa menerapkan ilmunya melalui lomba tersebut ya, bang.”
“Betul, sekali.”
“Ya sudah. Adik masuk dulu mau belajar desain sama Lombadesain.id. Teh nya habiskan, bang.” ucap adik seraya masuk ke dalam kamar dan menyalakan laptop. Abang tersenyum manis sambil menikmati teh hangat.
SELESAI…
- Tipe-Tipe Desain Grafis
- 4 Cara Membentuk Hirarki Visual
- Cara Membuat Outline Foto Pada Canva
- Gambar Wujud Informasi Visual