Dewasa ini, profesi desainer grafis semakin dilirik oleh banyak perusahaan, baik itu konvensional maupun perusahaan startup sekalipun. Bagaimana tidak, banyak sekali perusahaan yang ingin mengemas brand-nya secara visual menjadi lebih menarik. Tentunya hal ini menjadi peluang bagi siapapun yang ingin menggeluti bidang tersebut. Meskipun, kebanyakan dari mereka tidak berlatar belakang pendidikan DKV atau sejenisnya.
Hanya dengan belajar melalui kursus online, menonton tutorial dari youtube, atau membaca informasi dari internet, seseorang bisa saja berhasil menjadi seorang desainer profesional dan membuka jasa desain sendiri. Namun, masih banyak ditemukan kesalahan dari para desainer tersebut. Sebagai desainer pemula kesalahan ini sering kali didasari atas ketidaktahuan. Lalu, seperti apakah kesalahan tersebut dan bagaimana solusinya? Berikut penjelasannya.
Asal Pilih Font
Penggunaan font dalam desain dapat mendukung kesan dan pesan yang akan disampaikan. Apabila font yang digunakan terlalu berlebihan dapat memberi kesan desain yang murahan dan berlawanan terhadap apa yang disampaikan. Sehingga, gunakanlah font yang mudah dibaca dan adjust font dengan “mood” desain.
Apakah pesan itu bersifat seriusly, casual, playful, modern, clean, atau elegant. Namun, yang perlu diperhatikan oleh desainer ialah lisensi font yang digunakan. Perhatikan dengan baik apakah font itu free for personal use, 100% free, atau demo. Penjelasan ini sudah pernah dibahas ya, Sob. Kalian bisa cek di Lisensi Font : Hal Penting yang Sering di Lupakan.
![](https://www.lombadesain.id/wp-content/uploads/2021/03/negative-space-wordpics-words-power-1062x708-3-e1614666079373.jpg)
Tracking / Jiplak
Siapa di sini yang sebelum ngedesain buka pinterest dulu dan bilangnya, “cuma buat referensi kok nanti pasti di ATM.” Namun, pada kenyataannya hasil desain yang dibuat sama persis dengan template yang ada di pinterest. Situs itu boleh saja digunakan untuk melihat referensi desain, palet warna, atau mencari desain yang sedang trend.
Tapi, bukan berarti tracing atau menjiplak ilustrasi tersebut untuk kepentingan desain kalian. Terlebih, jika desain tersebut digunakan untuk project perusahaan komersial. Tentunya bahaya sekali, kalian bisa dituntut denda. So, kalian harus lebih hati-hati ya kalau bilangnya buat referensi, ya udah jangan dijiplak tapi ATM (Amati Tiru dan Modifikasi).
![](https://www.lombadesain.id/wp-content/uploads/2021/04/Pohoto-by-zalfa-imani-on-unsplash.jpg)
Sulit Menerima Kritik
Mudah marah dan mudah menyela ketika orang lain memberikan masukan, menunjukkan bahwa desainer tersebut sulit menerima kritik. Tentunya sikap ini sangatlah tidak sopan. Kunci dari setiap proses desain yang sukses adalah kritik desain. Sebab, desain akan terlihat lebih baik jika dilihat dengan mata kedua (klien).
Ingat, klien datang dengan perspektif yang berbeda serta pemahaman yang berbeda dengan desainer. Untuk itu, jangan merasa kesal jika mereka tidak sepaham dengan kalian. Mungkin, klien punya alasan tertentu untuk itu. Sehingga, tindak lanjuti dan tanyakan dengan baik apakah yang harus dilakukan selanjutnya.
![](https://www.lombadesain.id/wp-content/uploads/2021/04/single_male_eye_in_black_and_white_4-1000x667-1.jpg)
Nah, sobat creator kalian masih melakukan hal-hal tersebut nggak? Kalau iya, yuk ubah dari sekarang. Dengan begitu, kalian bisa menjadi pribadi desainer yang baik, bukan hanya hard skill tapi juga soft skill. Semangat juga untuk sobat creator yang baru menjadi desainer pemula. Yuk, kita sama-sama belajar di Lombadesain.id. See you..