Hallo sobat creator, kamu pernah nggak merasa takut untuk mempublish karya yang telah kamu buat, hanya karena dihantui oleh kalimat “karyaku jelek nggak ya?” atau “karyaku layak nggak ya dilihat banyak orang?”. Kira-kira apa sih alasannya? Tentu kamu masih meragukan hasil karyamu itu. Faktanya, karya desainer pemula memang masih jelek. Hal ini lumrah terjadi pada semua pemula. Namanya juga baru belajar jadi karya itu masih bisa terbilang jelek. Bukankan kamu bisa karena terbiasa?
So, kamu jangan khawatir apalagi sampai insecure hanya karena karyamu jelek. Kamu bisa menjadikan kritikan-kritikan itu menjadi motivasi yang membangun dalam perjalanan karirmu. Hasil karya yang jelek itu bagian dari proses yang nggak bisa dilewati begitu saja. Kamu bisa melewati fase ini apabila kamu terus berlatih.
Menurut Dr. Hendrie Weisenger dalam bukunya How to Deal with Criticism menyatakan bahwa, kritik itu dibutuhkan karena melalui kritik seseorang akan mendapat informasi penting dalam hidupnya dan bahan evaluasi atas hasil kerjanya. Menanggapi kritik memang sulit, tetapi belajar menanggapi kritik akan menjadi keterampilan paling penting yang kamu miliki. Lalu, bagaimana sih caranya menanggapi kritik itu?
Pertama, Bersikaplah tenang dan jangan menganggapnya serangan pribadi. Terkadang ketika seseorang mendapatkan kritikan ia akan menilainya secara subyektif. Reaksi emosional terhadap kritik selalu dinilai negatif. Mengapa bisa demikian? Karena manusia adalah makhluk emosional yang dijerat oleh lingkunganya untuk berpikir negatif terhadap sebuah kritik. Pemikiran seperti inilah terkadang membuatmu menolak untuk berubah.
Kedua. Selalu berfikir positif. Terkadang seseorang tidak menyadari bahwa kritikan yang ia terima dapat menimbulkan ide-ide baru yang tak terduga. Bukankah begitu, Sob? Nah, mulai dari sekarang berjanjilan pada dirimu untuk selalu memandang kritik sebagai sesuatu yang positif. Tidak tersinggung, merasa senang, dan mulailah melakukan pendekatan baru untuk menciptakan karya yang lebih baik lagi.
Ketiga. Bedah kritikan. Setelah kamu berhasil mengendalikan reaksi emosional, hal yang kamu lakukan selanjutnya adalah menyimak baik-baik kritik yang diberikan. Dengan memahami kritik, kamu bisa menganalisis diri. Mintalah penjelasannya, kira-kira apa sih yang harus diubah dari karyamu, apakah warnanya, tulisannya, atau mungkin bentuk desainnya. Setelah itu, temukan maksud yang disampaikan agar kritik tersebut bisa membantumu berkembang.
Keempat. Jangan khawatir. Jangan sampai kamu merasa insecure dengan kritikan yang ada. Dikritik bukan berarti kamu benar-benar gagal berkarya. Namun, kalau memang kritikan itu benar adanya, tak ada salahnya kamu mencoba untuk memperbaikinya. So, teruslah berlatih dan jadikan kritikan itu motivasi yang membangun.
Nah, sobat creator sudah menemukan solusinya? Untuk kamu yang masih pemula, kamu bisa mengunjungi laman website Lombadesain.id. Disitu kamu bukan hanya mendapat informasi mengenai desain grafis, tetapi juga informasi lomba yang bisa membantumu untuk mengembangkan karya. Jangan lupa dicek ya. See you..