Hallo Sobat creator, kalian pernah nggak ?, sudah buat kemasan produk sedemikian rupa, dengan segala riset, eksekusi, evaluasi, dan sebagainya, akan tetapi belum juga menarik minat konsumen untuk membeli produk yang kalian tawarkan ? Padahal, menurut kalian desain yang dibuat sudah bagus bahkan kekinian.
Eits, tunggu dulu. Bukan hanya desain aja yang menarik, tapi kalian kayanya perlu deh menerapkan unsur-unsur bahasa visual. Ceilehh.. apalagi tuh. Istilah baru kayanya.. yuk ah simak penjelasan di bawah ini ya!
Berpusat pada istilah Bahasa Visual, setidaknya terdapat dua makna yang saling berkaitan. Bahasa merupakan suatu sistem tanda yang digunakan manusia untuk melahirkan pikiran dan perasaan yang diwujudkan dalam perkataan. Sedangkan Visual merupakan sesuatu yang dapat dilihat dengan mata. Dari kedua makna tersebut, komunikasilah tujuannya.
Jadi, secara umum Bahasa Visual ialah suatu upaya menyampaikan pesan kepada khalayak melalui berbagai cara yang dapat dilihat secara kasat mata, seperti warna, gambar, bentuk, dan penataan. Lalu, bagaimana bahasa visual itu dapat terbentuk ?
Dalam pembuatan karya visual, bahasa visual akan menggunakan beberapa unsur di dalamnya, seperti:
Elemen Rupa
Elemen rupa yang ada dalam bahasa visual merupakan elemen pendukung terciptanya Desain Komunikasi Visual. Elemen tersebut diantaranya :
- Warna
- Karakter Huruf
- Gambar
- Animasi
- Penataan
- Bentuk Media.
Tata Rupa
Suatu prinsip desain yang diterapkan dalam bahasa visual untuk menciptakan Desain Komunikasi Visual, seperti :
- Kesatuan
- Penekanan
- Kontras
- Harmoni
- Urutan
- Keseimbangan.
Media
Pada unsur ini bahasa visual dituangkan dalam sejumlah jenis media Desain Komunikasi Visual, antara lain :
- Lukisan
- Buku
- Periklanan
- Fotografi
- Videografi
- Perfilman
- Media Massa
- Kemasan Produk
Retorika Visual
Suatu upaya untuk menciptakan sebuah karya yang bersifat propaganda guna menanamkan komunikasi subyektif dengan cara sugestif, dengan kata lain desain haruslah bisa meyakinkan siapapun yang melihatnya dengan bantuan dari berbagai macam aspek pembangun desain.
Klise Visual
Dalam hal ini desainer dapat mempelajari, memahami, dan mencontoh karya desainer lain yang dirasa baik dengan catatan tidak MENJIPLAK. Salah satu teknik yang sering dignakan desainer grafis adalah ATM (Amati, Tiru, Modifikasi), dengan penggunaan teknik ini seorang desainer akan lebih mudah untuk memahami makna dari Klise Visual.
![](https://www.lombadesain.id/wp-content/uploads/2021/01/negative-space-modern-businessman-in-india-min.png)
Beberapa unsur di atas memang perlu diterapkan dalam proses desain kemasan suatu produk. Sebab, kemasan merupakan bagian utama produk yang menentukan minat atau tidaknya seorang pembeli. Pengemasan produk biasanya dilakukan oleh produsen untuk menarik minat konsumen membeli barang yang dijual.
Pada hal ini, tentu produsen akan memberi kesan terbaik dan menciptakan model kemasan yang unik dari kemasan-kemasan lainnya. Selain memahami bahasa visual produsen juga perlu memahami tentang tag line, karakter huruf, tata bahasa, serta penggunaan bahasa modern yang disesuaikan dengan produk yang akan dipasarkan.
Sebab, hal-hal tersebut digunakan untuk menciptakan identitas serta menjadi media pemasaran. Seseorang akan memahami apa yang disampaikan apabila bahasa yang digunakan mudah dimengerti. Untuk itu, penggunaan bahasa yang baik merupakan bagian terpenting dalam berkomunikasi. Terkhusus melalui komunikasi visual, ya Sob.
Sekian ulasan singkat tentang Bahasa Visual dalam Desain Produk by mimin, . .hehe,, kirtik dan saran silahkan tulis di kolom komentar yaa, dan jangan lupa pantau terus updetan dari Lombadesain.id karena akan selalu ada info menarik setiap harinya.. see youu