Hallo sobat creator, kalian pernah nggak sih melihat suatu postingan dan susunan teksnya itu penuh banget, sehingga mata kita menjadi lelah saat membacanya ?, Sepertinya desain tersebut belum menerapkan teknik tracking.
Nah, jika kalian sedang kebingungan terhadap ungkapan di atas dan kebetulan sedang membaca artikel ini berarti kalian berada di tempat yang tepat. Agar kalian lebih paham apa itu tracking dan bagaimana penggunaannya, yuk simak ulasan berikut ini !
Tracking merupakan penentuan jarak antar huruf secara menyeluruh dalam suatu kata yang memungkinkan desainer menyesuaikan space dengan teks secara seimbang. Biasanya istilah tracking ini dikenal dengan sebutan character spacing.
Secara umum, tracking biasa digunakan untuk mengisi ruang yang lebih besar atau lebih kecil dari ukuran semula sesuai dengan parameter tipe juga membuat satu kata terasa lapang dan mengesankan.
Tracking mungkin mudah dilakukan. Namun, desainer perlu hati-hati dalam mengubah tracking pada suatu teks, agar audiens tidak kesulitan dalam membaca. Oleh karena itu, penggunaan tracking dalam sebuah desain perlu memperhatikan aturan serta teknik penerapannya.
Tracking Tidak Cocok Pada Paragraf
Teks pada paragraf akan lebih banyak dibandingkan pada satu kalimat. Secara visual, teks yang disusun menggunakan teknik tracking yang berlebihan akan menurunkan tingkat keterbacaan suatu teks. Coba perhatikan tulisan di bawah ini.
![](https://www.lombadesain.id/wp-content/uploads/2021/05/1-edited.jpeg)
Menurut kalian, mana kah tulisan yang mudah dibaca dan tidak terkesan membosankan? Tentunya tulisan bagian kiri bukan? Sebab, tracking pada tulisan bagian kiri tidak terlalu renggang dan agak rapat. Sehingga, audiens tidak mudah lelah saat membaca.
Baca Juga : Tips Jitu Memilih Kombinasi Font untuk Desain
Font Script Kurang Tepat Diberi Tracking
Yap. Penggunaan tracking pada font script memang kurang tepat, lantaran teks tersebut akan terlihat lebih berjarak dan mata audiens akan tidak nyaman saat membacanya. Perlu diketahui juga bahwa font script memang sudah didesain dengan tepat terkait sambungan antar hurufnya. Jadi, jangan pakai tracking lagi yah.
![](https://www.lombadesain.id/wp-content/uploads/2021/05/2.jpeg)
Tracking Cocok Untuk Huruf Uppercase
Lalu, kalau ingin mencoba tracking bagaimana, min ? Tenang. Sobat creator bisa menerapkanya pada huruf uppercase. Penggunaan tracking pada huruf ini sangat cocok, loh. Huruf uppercase merupakan pengaturan semua huruf menjadi kapital. Tulisan dengan huruf kapital akan membuat mata lebih lelah.
Oleh karena itu, perlu adanya jarak antar huruf agar teks tidak nampak bosan dan terkesan dinamis. Namun, tidak menutup kemungkinan tracking digunakan pada huruf sentence case. Penasaran seperti apa ? Lihat gambar di bawah ini ya!
![](https://www.lombadesain.id/wp-content/uploads/2021/05/3.jpeg)
Baca Juga : Rekomendasi Website Penyedia Font dan Tutorial Installasi Font
Tracking Digunakan Untuk Mengimbangi Judul
Kalian pasti pernah melihat jarak antara judul dengan subjudul berbeda, ada yang terlalu pendek dan ada pula yang terlalu panjang. Nah, agar jaraknya terlihat seimbang desainer bisa menerapkan teknik tracking. Dengan demikian, jarak antara keterangan dengan judul nampak menyatu.
![](https://www.lombadesain.id/wp-content/uploads/2021/05/4.jpeg)
Gimana, Sob? Terlihat kan perbedaannya. Yuk, belajar bijak dalam menerapkan tracking pada teks. Semoga tulisan ini menjadi solusi bagi kalian yang bingung terhadap tracking teks ya. Jangan lupa bagikan artikel ini #agaroranglebihtau.