![](https://www.lombadesain.id/wp-content/uploads/2020/12/kaboompics_Group-of-people-brainstorming-and-taking-notes.jpg)
Alkisah seorang desainer dengan clientnya . .
C : “Bro bikinin desain logo donk”
D : “Siap bro, mau kaya gimana logonya ?”
C : “Bebas, asal keren”
D : “warna dominannya mau apa ?”
C : “bebas deh, yang bagus dan kekinian ajah”
D : “bentuk logonya mau gimana ?”
C : “terserah sih, bulet atau kotak juga gpp, yang penting keren”
D : “. . . . . .”
C : “oiya, harga temen ya . .hehe”
*dan mereka pun baku hantam
*selesai
Hallo sobat creator, kira-kira apa hikmah yang dapat di ambil dari potongan dialog di atas ?, tulis di kolom komentar yaa . .hee
Oh iya, dialog tersebut bisa saja kalian alami di kehidupan nyata lhoo, atau mungkin ada yang sudah pernah mengalaminya ?, jika sudah, maka selamat yaa, kalian sudah lebih dekat mencapai tujuan kalian menjadi seorang desainer professional. Jika belum, jangan sampai deh kalian jadi berantem dengan client gara-gara permintaannya yang gak jelas gitu.
Artikel kali ini mimin akan membahas tentang tahapan pengerjaan desain, mulai dari Project Briefing dengan client sampai ke tahap finalisasi project. Walau terkesan mudah, namun pada kenyataanya proses pembuatan desain tak sesimpel request – eksekusi – selesai, banyak pihak yang dilibatkan, inspirasi yang di cari, asset desain yang diperlukan, dsb. Kuy langsung ajah . .
Baca juga : Selain Kreatif, Desainer Juga Harus Pintar
![](https://www.lombadesain.id/wp-content/uploads/2020/12/23.jpg)
Yang pertama adalah Project Briefing, disinilah awal mula terbentuknya kerjasama dan kesepakatan antara client dan desainer. Banyak desainer yang kesulitan dalam proses penyelesaian desainnya karena mereka menganggap sepele sebuah Project Briefing, pun tak sedikit client yang tidak puas dengan hasil kerja seorang desainer karena meremehkan proses pertama ini dan cenderung ‘lepas tangan’.
Dalam Project Briefing, seorang client dituntut harus bisa menjelaskan se-detail mungkin konsep desain yang mereka inginkan, sementara desainer mencoba menuntun clientnya agar mereka paham apa yang diinginkannya. Terkadang client yang benar-benar awam dengan dunia desain grafis akan merasa bingung dengan apa yang harus mereka jelaskan kepada desainer, seakan-akan apa yang mereka pikirkan sulit untuk dijelaskan dengan kata-kata.
Desainer harus bisa menebak apa yang dipikirkan clientnya, atau setidaknya ‘memancing’ agar mereka mengerti apa yang mereka bicarakan.
Contohnya, banyak diantara client yang tidak mengerti tentang prinsip, unsur, jenis, element, dan brand identity sebuah desain logo untuk produk, yang mereka tahu sebuah logo haruslah keren, memiliki warna yang sedang ngetrend atau sebisa mungkin mirip dengan logo team sepakbola yang mereka suka. Dalam kasus tersebut, desainer harus bisa memberikan pengertian tentang makna sebuah logo dalam identitas produk dan dipadukan dengan keinginan client dalam komposisi desainya.
Hal-hal yang biasanya didapat dari project briefing antara desainer dan client biasanya sebagai berikut :
- Profil client, bisa berupa marketplace, produk, instansi, sejarah, visi-misi, dll
- Konsep desain, gambaran kasar keinginan client
- Komposisi desain, bisa berupa warna primer-sekunder, jenis desain, element, asset
- Contoh desain yang disukai client
- Deadline Project
- Komisi
Baca Juga : Desain Grafis Bukan Desain Gratis
![](https://www.lombadesain.id/wp-content/uploads/2020/12/24.jpg)
Langkah kedua adalah Riset, dalam prosesnya sendiri riset berarti mengumpulkan semua sumber dan asset yang di perlukan untuk membuat desain yang masih berupa konsep kasar dari client. Tujuan dari mengumpulkan sumber dan asset ini bukanlah untuk di tiru atau bahkan plagiat, melainkan sebagai inpirasi untuk mewujudkan keinginan client.
Contohnya, client kita adalah seorang penjual mie ayam yang mimiliki puluhan cabang, dan menginginkan sebuah logo yang merepresentasikan produk utamanya yaitu mie ayam. Maka yang harus kita cari adalah gambar dan asset yang berhubungan dengan mie, baik itu berupa mie, mangkok, sendok, ayam, dll. Kemudian pilih dan sortir diantara sumber yang telah kalian dapat, agar tidak terlalu menumpuk dan malah membuat kalian pusing.
Hasil yang di dapat dari proses Riset, antara lain :
- Kumpulan gambar dan asset penunjang yang telah di sortir
![](https://www.lombadesain.id/wp-content/uploads/2020/12/25.jpg)
Langkah selanjutnya adalah membuat desain dari konsep dan ‘bahan’ yang sudah kalian miliki, buatlah sebanyak mungkin desain yang terlintas dalam imajinasi kalian, lepaskan semua inspirasi kalian dan jangan di halangi oleh rasa tidak percaya diri karena takut tidak sesuai, selagi kalian masih bertahan dengan konsep yang ada maka kalian sudah benar.
Setelah kalian memiliki banyak konsep desain, kemudian sortir dan pilih menjadi beberapa pilihan yang kalian anggap bagus dan sesuai dengan apa yang client inginkan. Hasil yang di dapat dari proses ini adalaha :
- Beberapa rekomendasi konsep desain
![](https://www.lombadesain.id/wp-content/uploads/2020/12/26.jpg)
Langkah terakhir adalah Presentasi konsep desain kepada client, sebisa mungkin desainer harus mempresentasikan desain yang sudah ada agar client bisa menerimanya. Biasanya hal-hal yang harus dipresentasikan adalah :
- Tampilan Desain, gunakan mockup agar terlihat lebih professional dan astetik
- Filosofi Desain, cocokkan dengan konsep awal yang diinginkan client
- GSM (Graphic Standar Manual), berisi rincian font, kode warna, elemen tambahan
Setelah presentasi dilakukan, biasanya akan ada 2 pilihan dari keputusan yang dibuat yaitu Fiksasi atau Revisi.
Fiksasi berarti desain yang kalian buat diterima oleh client dan dilanjutka ke tahap penyerahan desain
Revisi berarti kalian harus membuat ulang atau mengubah desain yang telah ada agar sesuai dengan yang client harapkan.
Tips dari mimin, untuk meghindari revisi yang tak kunjung selesai, kalian harus mengoptimalkan tahapan pertama yaitu Project Briefing karena biasanya masalah banyak terjadi karena keingingan client yang berubah dengan konsep awal, sehingga merugikan desainer, atau justru desainernya lah yang kurang mengerti dengan apa yang diinginkan client karena hanya mengikuti arus yang ciptakan client tanpa adanya diskusi.
Sekian penjelasan dari mimin , kurang dan lebihnya mohon maaf. See youuu
Oiya, barangkali punya pengalaman dengan client juga ?, share di kolom komentar yaa..hoho