![](https://lombadesain.id/wp-content/uploads/2020/10/desk-setup-with-motivational-poster.jpg)
Bonjour Sobat creator, adakah di antara kalian yang baru pertama kali menggunakan coreldraw ?. Yups, aplkasi editing desain grafis berbasis vector ini memang terbilang cukup mudah untuk di kuasai terlebih bagi para desainer pemula, tapi kira-kira kalian tau gak sih, apa yang pertama kali harus kalian lakukan ketika hendak menggunakan coreldraw ?, kuy di simak tips dan tutorial berikut ini . . ., cekidott . .
Baca Juga : Tips Memilih Aplikasi Editing Grafis Untuk Desainer Pemula
Sebelum kita mulai lebih jauh, mimin akan menganggap bahwa kalian sudah menginstall coreldraw terlebih dahulu sebelum membaca artikel ini. Oh iya, btw, versi corelDraw yang mimin pakai yaitu corelDraw 2020, tapi tenang tips dan tutorial berikut ini cocok untuk di pakai corelDraw versi manapun.
Pahami secara menyeluruh kelebihan dan kekurangan CorelDraw
Dengan mengetahui kelebihan dan kekurangan corelDraw, kita dapat mengetahui apa yang bisa dan tidak bisa dilakukan dengan software editing grafis ini. Contohnya, kita mendapatkan sebuah project untuk mengedit foto yang pada dasarnya adalah sebuah produk grafis berjenis bitmaps, tapi kita malah mengeditnya menggunakan corelDraw yang memiliki banyak keunggulan pada editing grafis berjenis Vector, tentu foto yang di hasilkan tidak akan sesuai dengan ekspektasi.
![](https://lombadesain.id/wp-content/uploads/2020/10/flow-chart-presentation.jpg)
Kumpulkan banyak referensi dan partner diskusi
Kalau kalian benar-benar awam dengan kegiatan editing grafis, dan belum pernah menggunakan aplikasi editing manapun, maka jangan terburu-buru untuk langsung mencoba corelDraw. Carilah berbagai macam referensi untuk mempelajari dasar penggunaan tools yang ada pada corelDraw, bisa berupa penjelasan tools, tutorial, project .cdr, template, dsb.
Mimin menyarankan kalian mencari tutorial terlebih dahulu, tapi bukan tutorial yang hanya menjelaskan tools dan fitur lainya tanpa ada praktek, melainkan carilah tutorial yang berorientasi kepada studi kasus, paham ? . .,, misal, tutorial membuat logo 3D, tutorial membuat poster event, tutorial membuat desain undangan nikahan mantan, dll..
Juga jangan lupa agar mencari partner diskusi, baik itu seorang yang kalian anggap mentor dari kalangan teman dekat atupun hanya bagian dari anggota grup yang berisi desainer handal yang kalian temukan di Facebook atau Telegram. Tanpa kita sadari, dengan adanya tempat untuk curhat mengenai progress kita dalam belajar desain grafis, lambat laun kita akan mampu memcahkan permasalah yang terjadi selama prosesnya.
Jika kalian sudah memahami dua point sebelumnya, maka silahkan kalian buka aplikasi corelDraw dan ikuti langkah-langkah awal berikut ini
Atur pengaturan aplikasi pada corelDraw
- Pergi ke menu bar di bagian atas, lalu klik TOOLS – OPTION – CORELDRAW
![](https://lombadesain.id/wp-content/uploads/2020/10/1-1.png)
- Kemudian, akan muncul kotak pengaturan seperti berikut :
![](https://lombadesain.id/wp-content/uploads/2020/10/Picture2.png)
Pada fitur Option ini (khususnya di corelDraw 2020, beda dkit dgn versi sblmnya), sudah terbilang sangat lengkap untuk mengatur segala kebutuhan kita, mulai dari tools, document, hotkeys, dll. Namun, mimin rekomendasikan melakukan beberapa pengaturan pada bagian berikut ini :
- CorelDraw > Save , disini kalian bisa mengatur auto Backup pada corelDraw, auto backup yaitu fitur pada corelDraw yang akan otomatis membuat salinan project pada folder kalian, kebanyakan desainer akan mematikanya karena cukup merepotkan memiliki 2 file untuk 1 project sekaligus, tapi jika menurut kalian fitur ini cukup membantu, silahkan pakai.
![](https://lombadesain.id/wp-content/uploads/2020/10/Picture3.png)
- Document > Page Size, fitur ini memungkinkan user mengubah format canvas / lembar kerja yang ada pada corelDraw, di Indonesia sendiri biasanya ukuran terkecil yang lazim digunakan pada sebuah desain adalah centimeter ( cm ) , maka dari itu banyak desainer yang membuat pengaturan default pada coreldraw mereka menggunakan unit cm.
![](https://lombadesain.id/wp-content/uploads/2020/10/Picture4.png)
- Costumization > Comand Bars, fitur ini di gunakan untuk menampilkan segala jenis tools yang tersedia di corelDraw baik itu yang berfungsi untuk editing object maupun sebagai alat untuk mempermudah kinerja desainer. Saran dari mimin, pilihlah sesuai dengan kebutuhan kalian, kalau memang tidak terlalu kalian butuhkan sebagai jalan pintas, lebih baik jangan di pakai, karena akan mempengaruhi kenyamanan proses editing.
![](https://lombadesain.id/wp-content/uploads/2020/10/Picture5.png)
Pilih fitur menu untuk Docker
Docker merupakan fitur yang mirip dengan shortcut pada desktop komputer kalianmasing-masing, docker terletak di sebelah kanan pada tampilan interface CorelDraw, dan untuk memunculkan tools yang ingin kalian masukan shortcutnya, silahkan pergi ke menu Windows > Docker kemudian klik pada fitur yang kalian inginkan.
![](https://lombadesain.id/wp-content/uploads/2020/10/Picture6.png)
Sesuaikan color Pallete
Color Pallete merupakan sebuah katalog warna yang menampilkan berbagai macam pilihan warna, mulai dari warna primer , sekunder, hingga turunan warna lainya. Sebagaimana yang kita tau, dalam jenisnya sendiri warna bisa di bagi menjadi RGB dan CMYK, dan kegunaan kedua jenis warna ini pun berbeda, jika salah menggunakanya maka hasil yang di ciptakan tidak akan sesuai ekspektasi.
![](https://lombadesain.id/wp-content/uploads/2020/10/Picture7.png)
Untuk mengaktifkan fitur ini silahkan pilih menu Window > Palette
![](https://lombadesain.id/wp-content/uploads/2020/10/Picture8.png)
Mimin merekomendasikan untuk memilih palette color CMYK dan RGB, hal itu agar memudahkan kita untuk bermanuver berganti-ganti palette sesuai dengan proyek desain yang sedang di kerjakan
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Sekian Tips dan Tutorial dari mimin, semoga bermanfaat dan dapat dimengerti.
Owh iya, jika ada yang ingin di tanyakan silahkan tulis komentar di bawah yaa . . See youuu . . .